Tips Bahagia dengan Stoicism


Bahagia itu kita sendiri yang menciptakan

Halo teman-teman setia pembaca blog! Selamat datang kembali di blog kita yang selalu penuh inspirasi. Hari ini, mari kita mulai dengan sesuatu yang mungkin kita semua sudah pernah alami, yaitu perasaan sedih, kesepian, dan putus asa. Biasanya perasaan ini kita alami ketika harapan kita tidak sesuai dengan kenyataan.

Bayangkan saat kita berharap segala sesuatu akan berjalan sesuai rencana, tapi kemudian hidup memutar balikannya. Kita bisa membayangkan betapa sulitnya bagi kita untuk tetap tegar di tengah badai emosi, seperti marah, kecewa, kesepian, putus asa hingga merasa tidak bergunanya hidup kita hingga terlintas di pikiran untuk mengakhiri hidup.. Nah, di sinilah pentingnya memiliki mindset Stoicism.

Sekarang, mari kita bayangkan hal ini seperti obrolan santai sambil minum kopi bersama. Jadi, apa itu Stoicism? Bukannya jadi cerita mitos Yunani kuno, Stoicism sebenarnya adalah filsafat keren yang bisa membantu kita tetap tenang dan berpegang pada kendali ketika hidup memutar kita di segala arah.

Jadi, pertama-tama, mari kita bahas tentang konsep dasarnya. Stoicism mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengendalikan segalanya yang terjadi di sekitar kita. Kadang-kadang, hidup memberikan kita kepedihan hingga keputusasaan, bukan? Nah, di sinilah Stoicism masuk. Ia mengajarkan kita untuk fokus pada apa yang bisa kita kendalikan: pikiran, sikap, dan tindakan kita sendiri.

Ingat kalimat klasik ini:

“Yang penting bukan  pada apa yang terjadi, tetapi pada bagaimana kita menanggapinya.” Itulah inti dari Stoicism. Ini tentang bagaimana kita menyesuaikan pikiran dan reaksi kita terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita.

Sekarang, trik Stoicism yang keren adalah cara kita menyikapi situasi seburuk apapun dengan sikap positif. Contohnya, ketika seseorang berperilaku tidak menyenangkan kepada kita, daripada membalasnya dengan kemarahan atau dendam, kita bisa menanggapinya dengan kebaikan. Siapa tahu, tindakan kebaikan kita bisa mengubah perspektif mereka dan menghasilkan hubungan yang lebih baik.

Jadi, mari kita jadikan Stoicism sebagai teman setia kita dalam menghadapi kehidupan yang penuh warna ini. Ingatlah, ketika hidup memberimu limun, buatlah lemonade! 😊

You May Also Like